Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ibu Cerdas ikut Kampanye #KejuAsliCheck Bersama Kraft


www.jejakbunda.com


Hantu keju. Begitulah kira-kira nama tengah anak-anak kami di rumah. Tidak ada olahan keju yang tidak menarik perhatian mereka, baik hidangan utama maupun sekedar kudapan mengisi meal time di sore hari. Sampai-sampai, bila aku kehabisan ide membuat camilan, sekedar keju cheddar di goreng tepung saja mereka lahap sekali.

Namun tidak demikian yang kulihat hari ini. Piring saji yang sudah semrawut dan serpihan keju yang diparut nampak disisihkan ke bibir piring. Dan tidak hanya satu piring saja. Kompak, semuanya melakukan hal yang sama. Tumben. Kudekati mereka karena penasaran ingin bertanya.

"Ada peristiwa apa nih? Kalian sakit?," Tanyaku perlahan sambil mendekati area anak-anakku berkumpul.

"Gak ada yang sakit kok, Bun," jawab si sulung.

"Lalu kenapa makannya tidak dihabiskan? Itu keju loh," tanyaku kembali sambil menekankan intonasi saat mengucapkan kata keju untuk membuat mereka 'aware' telah melakukan sebuah keganjilan. Haha, aku masih berharap mereka dalam kondisi 'tidak sadar' telah mengacuhkan keju diluar kebiasaan yang mereka miliki.

"Nah, justru kami yang bingung. Kok bisa kejunya berbeda dari yang biasanya Bunda buat," jawab si Tengah menimpali pertanyaanku.

What?

Aku segera menarik piring dan menjawil sedikit keju. Glek. Benar, rasanya memang beda. Ya ampun, aku baru ingat kalau kemarin aku kehabisan keju dan suami membelikan sebatang keju dengan merek yang berbeda dari yang biasanya kami gunakan.

Awalnya aku protes karena pesanan tidak sesuai. Tapi si ayah beralasan keju dengan merek yang aku pesan sudah habis di rak. Huh, jadi tragedi juga akhirnya. Sefatal itu ternyata efek yang terjadi.

Kuraih jilbab, tas kecil, dan segera berlalu membuka handel pintu. 

"Bunda mau kemana?," Tanya putra kecilku dengan ekspresi yang menggemaskan. 

"Mau menyelamatkan dunia dari kekacauan, Boy," jawabku sambil mengecup pipi gembulnya. Masih dengan mata membulat dan ekspresi keheranan ia memandang wajahku.

"Kalian di rumah dulu ya. Jaga adik-adik. Bunda mau ke swalayan bentar," titahku pada si kakak.

Mereka mengangguk dan para balita melambaikan tangan. Saat dalam perjalanan menuju swalayan, aku sempat berpikir bahwa terkadang saat belanja para ibu tidak begitu terbiasa membaca label pangan pada kemasan makanan termasuk keju.

Faktanya keju seringkali dikonsumsi oleh sebagian besar keluarga satu hingga tujuh kali dalam sepekan. Biasanya kebiasaan tidak melihat komposisi nutrisi yang terkandung di dalam makanan kemasan seperti halnya keju dikarenakan para ibu tidak mengerti bagaimana membaca susunan komposisi dengan benar atau bisa jadi tergiur promosi potongan harga.

Padahal untuk keju cheddar, tidak semua merek keju menggunakan bahan baku keju cheddar sebagai bahan baku utama pembuatannya. Jangan sampai kita ingin anak mendapatkan nutrisi yang baik malah jadinya makan keju bohongan karena menggunakan perisa keju atau komposisinya kebanyakan air dan tepung

www.jejakbunda.com

Sampai di swalayan, aku langsung menuju rak di sisi kanan tempat berbagai makanan kemasan. Tiba-tiba ada yang mencolek bahuku dari belakang.

"Shis, apa kabarnya kamu," teriak histeris rekan saat aku masih kerja di klinik anak kebutuhan khusus.

"MasyaaAllah Lia. Aku dan keluarga sehat. Waaaah kangen nih udah lama gak ketemu. Masih di klinik?," Jawabku tidak kalah histeris.

Beberapa pasang mata melihat ke arah kami. Waduh, berisik sekali ya kalau ibu-ibu udah reuni.

"Masih, Alhamdulillah. Ini aku lagi belanja untuk kebutuhan terapis di klinik," ujar Lia.

"Eh kamu  mau beli keju juga?," tanya Lia lagi.

"Iya nih, buat anak-anakku di rumah," sambil nyengir aku langsung memilih beberapa kotak keju cheddar KRAFT di rak.

"Shis, itu di rak sebelah ada promo loh," ujar Lia menggamit lengan kananku sambil menunjuk rak yang ia maksudkan.

Nah ini. Saatnya aku harus mulai memberanikan diri untuk ikut kampanye agar temanku teredukasi tentang informasi yang benar dan jelas sebelum membeli dan mengonsumsi pangan. Padahal ya, di Indonesia pencantuman label pada produk pangan sudah diatur dalam peraturan badan POM no 31 tahun 2018 tentang komposis bahan baku pada label pangan olahan. 

"Li, kamu udah cek kandungan nutrisi keju cheddar yang kamu pilih itu tepat dan berkualitas gak komposisinya?," Tanyaku memastikan.

"Nggak, belum tuh," jawabnya sambil menggelengkan kepala.

"Sama-sama keju kan?," Cecar Lia.

"Lia sayang, dengerin ya. Kalau kamu mau memilih keju yang berkualitas pastiin keju adalah urutan teratas komposisinya, bukan air ataupun tepung. Trus, jangan lupa liat juga klaim nutrisi pada kemasan keju yang kamu pilih," tukasku panjang lebar.

"Ooow, gitu ya," ucap Lia sambil manggut-manggut.

"Nah, kan kita ingin mendapatkan manfaat keju yang kaya kalsium, protein dan vitamin D agar menjadi sumber energi tinggi kalori yang bermanfaat untuk perkembangan buah hati. Soalnya kalau kita rutin mengonsumsi keju cheddar 30 persen kebutuhan kalsium harian terpenuhi sebagai komponen esensial dalam tumbuh kembang anak-anak," jawabku menambahkan informasi ke Lia.

"Kamu kok tau sih? Keren deh temen aku," puji Lia.

"Yeeee, kan aku ikut kampanye #KejuAsliCheck yang dikampanyekan KRAFT untuk semua ibu di seluruh Indonesia. Kampanye ini sesuai banget sama peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang mengurutkan komposisi pangan berdasarkan jumlah kandungan tertinggi ke bawah pada bahan baku di label kemasan makanan," tukasku sambil senyum.

"Keju cheddar KRAFT bagus ya, Shis?," Tanya Lia lagi.

"Keju cheddar yang disajikan KRAFT sudah memenuhi semua kriteria sesuai kampanye #KejuAsliCheck yaitu berbahan keju asli New Zealand pada urutan pertama yang dilengkapi nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, protein dan vitamin D," jawabku.

"Makasih ya say, aku jadi teredukasi nih sama kampanye #KejuAsliCheck," Lia terlihat senang.

"Nah, informasi ini jangan berhenti di kamu aja Li. Ikutan kampanye #KejuAsliCheck juga di klinik anak yang kamu kelola biar lebih banyak lagi ibu di Indonesia teredukasi kandungan nutrisi keju cheddar berkualitas," pintaku.

"Siyaaap bos," jawab Lia mengacungkan jempol.

"Ya udah Li, aku duluan pamit ya. Anak-anak udah nunggu di rumah," pamitku sambil cipika cipiki.

"Hati-hati di jalan, Say. Makasih sekali lagi loh info tadi. Eh iya, ini titipan aku buat ponakan kesayangan," Lia memeluk lalu menyodorkan beberapa lembar uang.

Duh, baik hati kebangetan ini temenku. Semoga semakin lancar rezeki dan pekerjaannya. Alhamdulillah, titipan Lia akan aku serahkan ke anak-anak di rumah. Aku segera menuju rumah dan membuatkan camilan pengganti padat gizi yang disuka anak-anak.

Aneka Kreasi Keju 

Biasanya jadwal rutin kakak lebih padat sehingga menghabiskan waktu di luar rumah lebih lama. Itu sebabnya aku menyediakan makanan dalam porsi yang besar sedangkan si adik yang ukuran lambungnya tidak sebesar kakak kuberikan jenis makanan yang lebih kecil porsinya namun tetap padat gizi. Agak tricky memang karena sebagai menteri kesehatan dalam rumah tangga, aku harus cermat memperhatikan makanan yang dihidangkan agar sesuai waktu, jumlah maupun jenisnya.

spaghetti/www.jejakbunda.com
Spaghetti Bolognese Tabur Keju


Spaghetti Bolognese Tabur Keju

Bahan

✓Pasta spaghetti

✓Saus bolognese

✓Keju cheddar parut sebagai taburan

Cara membuat

  1. Rebus pasta hingga kematangan yang diinginkan
  2. Campurkan dengan bumbu bolognese yang telah tersedia
  3. Hidangkan di piring saji ataupun tempat bekal bersama taburan keju yang diparut.
Sweet Cheese Banana

Sweet Cheese Banana



Bahan
✓ Pisang tanduk 2 buah.
✓ Keju Cheddar 50 gram.
✓ Tepung goreng pisang secukupnya.
✓ Minyak goreng.
✓ Krimer kental manis 2 sdm.
✓ Serbuk gula aren 1 sdm.

Cara membuat
  1. Potong pisang tanduk sesuai ukuran genggaman anak lalu celupkan di tepung dan goreng hingga berwarna keemasan
  2. Angkat dan tiriskan lalu tata di piring saji
  3. Tuangkan krimer kental manis, lalu taburkan serbuk gula aren dan lengkapi topping dengan keju yang diparut memanjang.
  4. Sajikan dengan cinta
Menu ini cocok sekali buat si adik yang suka ngemil karena ukurannya yang kecil sehingga mudah digenggam. Walaupun ukurannya kecil namun untuk nutrisinya aku tidak kuatir. Karena dari keju kebutuhan nutrisi harian anakku telah terpenuhi. 

Kampanye#KejuAsliCheck
Disclaimer : Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis blog yang diselenggarakan Ibu-ibu Doyan Nulis dan KRAFT


53 komentar untuk "Ibu Cerdas ikut Kampanye #KejuAsliCheck Bersama Kraft"

  1. Wah Alfie juga suka Keju ini, kak. Kami selalu siaga keju cheddar kraft ini. Benar benar bagus. Komposisinya juga aman. Bisa buat masakan apa aja. Suka banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss dong kalo gitu.

      Sop buah, macaroni schotel, salad buah, bahkan perkedel kentang pun terasa kurang lengkap kalo belum dikasih parutan keju cheddar KRAFT ya

      Hapus
    2. setuju bgt sama bang alfie, emang dibandingkan yg lain, kraft ini punya rasa yang paling beda dan bikin enak sih kalau dibandingkan sama merk lain.

      Hapus
  2. ternyata mengedukasi konsumen khususnya ibu ibu untuk memeriksa apa yang dibeli itu penting ya... apalagi urusan keju yang jadi makanan sejuta umat ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak betul sekali, setiap memutuskan membeli makanan olahan berbentuk kemasan para emak harus aware sama komposisi gizi pangan.

      Para emak memiliki peranan penting dalam menentukan pola konsumsi rumah tangga. Mulai dari memilih bahan, menyiapkan menu, memasak dan menyediakan ya.

      Makanya love banget sama perjuangannya emak

      Hapus
  3. Yang suka keju hadir, nih. Hehe.... begitu senangnya anak-anak bunda sama keju ya. Saya jadi penasaran kalau anak-anak saya suka juga nggak ya? Jujur saya belum mengenalkan anak dengan olahan keju, lho. Duh parah. hehe...
    Harus beli Craft Cheddar dan siapkan resep kreatif membuat makanan berbahan keju.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak masalah Bunda.

      Yang terpenting adalah edukasi agar para ibu lebih teliti membaca klaim nutrisi pada pangan kemasan semakin tersosialisasi.
      .
      Salah satunya dengan ikut #kampanye #KejuAsliCheck ini

      Hapus
  4. resep nya sedap semua ..btw klo masik gadis boleh ikot lomva ni kak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cak lihat aja di infolombablog IG zik..
      keknya masih de....
      ayo semangat zik... sapa tau menang, rezeki ndak kemana

      Hapus
    2. Boleh lah Dika.

      Yuk, ikutan nulis. Biar semakin banyak masyarakat yang teredukasi #kampanye #KejuAsliCheck

      Hapus
  5. Di rumah saya, dari mulai rumah masa kecil, sampai rumah yang saya jadi ibunya, kalo ngomong keju itu ya kraft.
    Agak ragu kalo mau ambil merk lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena memang keju cheddar dari KRAFT ini pelopor keju cheddar di tanah air Indonesia ya BunVi.
      .
      Apa-apa ya KRAFT

      Hapus
  6. Keju Kraft sudah jadi keju kesukaan kami. di rumah selalu ada stoknya. Buat sarapan anak yang praktis dan mudah tapi mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak.
    Ditambah resep dari sini wah makin lengkap njh semua sajiannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyetok keju cheddar KRAFT juga ya teh okti?

      Memang jadi lebih praktis ya buat nyediain cemilan anak dan keluarga.

      Hapus
  7. awak suka lah kak e keju ceddar ini. diaplikasiin di sandwich jg enak ini kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang yang paling mudah ya aplikasikan keju ke roti atau kudapan harian anak-anak di rumah ya lance

      Hapus
  8. beda emang kraft ini sama yg lain wkwkwk sama sih kak, makan martabak kalau ngeh rasanya beda pasti ini bukan kraft wkwkwk thank you kraft udah bikin batas minimal rasa kejuku berubah hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keju yang ngeju banget ya emang Kraft ini ya sa. Gak bohong emang lidahnya. Karena rasa keju asli bukan sekedar asin.

      Hapus
    2. Ah, cakep bangettt tagline nya jadinya

      Keju yang rasanya ngeju gitu yaaa

      Hapus
    3. Berarti lidahnya udah bisa lah ya jadi detected cheese taste ya Elsa.

      Paham betul sama ambang batas minimal rasa keju, wkwk

      Hapus
  9. Maaf, hantu keju itu beredar juga di rumah kami.
    Kalo ada stok keju gak bisa diem sebentar. Ya pasti habis lah digerogoti kayak rayap makan kayu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ada kata-kata kadaluwarsa nampaknya di rumah sistur ya segala produk keju ini.
      Hehe

      Hapus
  10. Favoritku nih kejunya. Kalau diganti dengan merk lain ya pasti beda sih rasanya walaupun sama-sama keju.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mas Zen udah hafal juga ya dengan rasa khas keju cheddar dari KRAFT.
      .
      Bravoooo

      Hapus
  11. Bener bangettt harus jadi ibu inu cerdas dalam memilih makanan. Suka baca ceritanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu itu ibarat menteri kesehatan ya kak.
      Segala hal yang mau masuk kerumah kudu diaudit dan melewati proses check and ricek para ibu agar dipastikan nutrisi yang masuk ke anggota keluarga betul-betul jelas

      Hapus
  12. Mantap banget ini emang, aku jadi cek cek sekarang kalau beli keju, khususnya yang cheddar kak. Rasanya emang beda sih meskipun gatau dimana bedanya tapi lebih enak dan gurih aja menurutku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena ada beberapa merk keju cheddar yang keju cheddar bukan menjadi bahan utama pembuatan kejunya.

      Hapus
  13. Aku selama ini nggak pernah ceki-ceki klim nutrisi dan lain-lain, tapi emang yang cocok di lidah cuma si Kraft sih. Pernah nyoba merk lain, rasanya beda. Ternyata memang nggak boleh asal pilih ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu.
      .
      Masyarakat kebanyakan belum teredukasi tentang klaim di pangan kemasan.
      .
      Semoga dimulai dari para ibu ya kak.

      Hapus
  14. Jadi intinya jangan asal beli wajib list kandungan bahannya. Begitukan ya? Thanks tips ya kadar kejuu di urutan teratas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, iya kak Yanti.

      Namanya juga mau makan keju, tentu kadar keju dong yang di urutan pertama. Bukan air atau tepung.

      Hapus
  15. Keju kraft ini mau dicampur untuk bahan kue atau dicemilin juga enak ya kak, emang ngeju kali rasanya, kandungannya pun begitu lebih banyak cheddarnya daripada keju merek2 lain yg katanya sih berkualitas bagus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena kalo untuk keju cheddar dari KRAFT bahan baku utama pembuatan keju cheddar yaaa pake cheddar juga kak id.
      .
      Beberapa merek keju cheddar lainnya tidak menggunakan keju cheddar sebagai bahan baku utamanya.
      .
      Itulah kenapa berbeda

      Hapus
  16. Makasih sharing resepnya kak, anak anakku juga samaa sukak keju padahal mereka ada alergi tapi konsumsi dikit dikit biar kebal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah alergi karena gak cocok dengan protein hewani dan produk turunan susu Bun?

      Semoga alergi segera berlalu ya.
      Semakin kuat dan juga pintar

      Hapus
  17. Resep kedua terlihat menggoda untuk dicoba.. terlihat mudah tapi tentunya enak karena menggunakan keju Kraft

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, karena pisang digabungkan keju dan coklat bener-bener jadi komposisi paling cocok banget di lidah anak-anak.
      .
      Nutrisi harian anak terjaga, para bunda pun tenang dan lega

      Hapus
  18. Wah sama ni, Bun, anak-anakku juga doyan banget keju. Bahkan digadoin gitu aja kejunya. KRAFT memang yang terbaik, sudah lezat, nutrisinya lengkap lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, toss kah kalo gitu mba

      Kadang keju cheddar KRAFT di goreng tepung juga udah seneng banget buat cemilan

      Hapus
  19. Keju KRAFT memang lengkap ya Bun. Lezat, bergizi, dan bervitamin. Kualitasnya tinggi, terbaik deh pokoknya. Anak-anak suka banget, apalagi dipakai untuk taburan topping atau isian roti. Sarapan jadi menyehatkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rerata anak-anak emang paling suka cemilan berbahan keju. Apalagi kalo toping nya ditambahkan keju yang melimpah. Wah, makin betah ngemil di rumah

      Hapus
  20. Bener banget kak keju kraft ini pun di rumah awak rasanya emang paling pas g berani la coba yang lain...makasih mak resepnya mau coba ah di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat ya resep nya. Dan anak-anak dapat cemilan yang sesuai dengan porsi kebutuhan nutrisinya sehari-hari

      Hapus
  21. Ya Allah tergoda x sama pisang goreng n keju nya,, emg keju kraft itu rekomendasi para juru masak kk, krn rasa ga pernah bohong hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo udah istri chef yang komentar, dah gak diragukan lagi lah. Rekomendasi keju terbaik ini, karena komposisi keju cheddar sebagai bahan baku utama pembuatan keju nya

      Hapus
  22. kesukaan aku banana cheese, taburan kejunya yang banyak bikin tambah yummy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo orang Medan bilang, keju beselemak terasa kali lemaknya.
      Hehe

      Hapus
  23. wah sama mbak, anakku pun kalau bukan keju cheddar dia gak mau hehe.. rasanya emang beda ya :) kalau ada keju yang asli kenapa coba-coba yang lain hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya betul mba.
      .
      Keju cheddar KRAFT memang beda ya. Karena komposisi keju cheddar sebagai bahan baku untuk pembuatan kejunya

      Hapus
  24. Heem penting banget mengedukasi masyarakat kayak aku ini tentang keju asli atau bukan..jujur awam banget karena keju bagiku merupakan makanan agak asing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan hanya keju, Mba. Masyarakat memang harus diberikan edukasi tentang pentingnya membaca komposisi nutrisi pada pangan kemasan. Salah satunya keju yang merupakan bahan makanan yang paling banyak digunakan di rumah sebagai bahan pangan

      Hapus
  25. Senangnya baca-baca postingan artikel BunShis ini,, ikutan kampanye kejuaslicheck ya, noted. Anak2 di rumah juga sukaaaa yang namanya keju, kadang makan pisang biasa aja tiba2 ditaburi keju parut sendiri dan serunya itu pas marutnya ya,, hehe... nice post, tfs Shischa...

    BalasHapus