Plays.org: Situs Game Online Ramah Anak dan Edukatif

"Setelah persimpangan belok ke kanan ya Pak. Rumah cat abu-abu," instruksiku pada bapak tukang becak yang kami tumpangi. 

"Oke, beres Bu," jawab si bapak setengah berteriak menandingi suara mesin motor yang menderu.

Akhirnya kami sampai juga di halaman rumah Yulia. Rumah dengan desain yang konvensional dan genting merah yang menandakan bangunan ini telah berumur puluhan tahun. Yulia tinggal hanya bersama ibu mertua dan ketiga anaknya saja.

Sudah lima bulan ini ia dan suaminya menjalani long distance relationship karena dipindahtugaskan ke kantor pusat. Praktis sejak saat itu pagar senantiasa di kunci gembok agar lebih aman.

Kriieeeet

Suara pintu dibuka.

"Yuk masuk. Maaf ya menunggu agak lama karena tadi Dio histeris" Yulia tergopoh-gopoh menghampiri kami.

"Iya gak papa. Emangnya histeris kenapa Dio?" tanyaku sambil bersalaman dengannya.

"Biasaaaa, tarik-tarikan hape sama eyangnya," jawab Yulia sambil tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Hai, Taqy," Sapa Yulia pada putraku. Usia anakku tujuh tahun. Sebaya dengan Dio, anak Yulia. Aufa hanya tersenyum.

"Bundaaa, look. The cat like a tiger," teriak Taqy menunjuk ke arah kucing yang tidur di sudut ruangan.

"Waaaah, pintar sekali. Kecil-kecil sudah bisa bahasa Inggris. Pasti rajin belajar sama Bunda. Nggak main hape melulu kerjaannya" tiba-tiba ibu mertua Yulia muncul dari balik pintu kamar dengan bibir mencucu ke arah Dio yang masih sesenggukan.

"Eh, ada Eyang,

Taqy malah ngerti bahasa Inggris dikit-dikit ya karena main hape, Eyang" jawabku sambil tersenyum simpul.

"Eyang gak percaya. Anak pegang hape itu gak ada bagusnya," tukas Ibu mertua Yulia mencibir.

Aku tersenyum.

Dulu aku pun memiliki kekhawatiran yang sama seperti Eyang Dio. Hingga suatu ketika saat menghadiri sebuah acara parenting, psikolog yang menjadi salah satu konselor pendidikan di Sekolah Dasar memberikan tips agar anak tertarik untuk belajar. 

Anak-anak usia SD masih dominan tertarik pada aktivitas bermain dan berbagai hal yang menyenangkan. Sebagai orangtua kita harus faham sehingga bisa menempatkan komposisi belajar pada porsi yang tepat. Bisa lewat aktivitas bermain ataupun mengemas pelajaran ke dalam bentuk permainan yang menarik minat dan fokus anak.

Konselor juga bercerita bahwa ia pernah memiliki pengalaman menghadapi anak yang cuek dan tidak mau belajar lewat perangkat teknologi yang sesuai. Teknologi merupakan pengetahuan yang harus dikuasai dan dimanfaatkan untuk belajar anak. Makanya setelah itu aku sadar dan tidak membatasi anak belajar dan memanfaatkan gawai sebagai sarana ia mendapatkan ilmu lewat plays.org

Plays.org merupakan salah satu sarana belajar sambil bermain lewat game online yang edukatif. Banyak games yang tersedia yang bisa dimainkan anak dan orangtua bersama sehingga selain mengisi waktu bersama bisa pula meningkatkan bonding antara anak dengan orangtuanya. 

Kosakata bahasa Inggris pun sedikit demi sedikit bertambah lewat game yang dimainkan anak. Seperti putraku yang mengingat vocabulary tiger karena memainkan games Daniel Tiger 's Neighbourhood spin and sing.

"Kamu gak kuatir membiarkan anak bermain games?" tanya Yulia

"Kuatir kenapa?" Tanyaku lirih

"Itu loh, banyak kejahatan di dunia internet yang tidak baik efeknya buat anak, " ujar Yulia menerangkan.

Aku tersenyum.

Memang tidak dapat dipungkiri banyak kejahatan seperti phishing dan bentuk kejahatan lainnya di dunia internet. Namun playstore.org sudah menyelesaikan tes Google Safe Browsing yang artinya situs ini cukup ramah anak dan aman dari phishing, malware dan bentuk kejahatan lain di dunia internet.

Plays.org merupakan salah satu situs permainan yang paling disukai para gamers karena memiliki berbagai kelebihan dibandingkan situs penyedia game lainnya. Salah satunya adalah karena bermain di Plays.org tidak perlu registrasi akun ataupun mendownload aplikasi tersendiri seperti kebanyakan platform lainnya.

 

Selain itu Plays.org juga cenderung mudah diakses lewat browser dan tidak mengeluarkan biaya tambahan. Cukup browsing dengan biaya kuota internet seperti biasa tanpa harus membayar biaya koin ataupun biaya tambahan lainnya. 

Banyak sekali games yang bisa dimainkan di plays.org. Ada ratusan games dengan berbagai jenis permainan yang cukup menarik. Kali ini saya mencoba mengulas aneka games ramah anak dan edukatif.

1. Pac Rat

Game yang terinspirasi dari game Pac Man ini didesain oleh Toru Iwatani. Dalam permainan Pac Man yang asli, pemain harus berhadapan dengan empat hantu yang memiliki karakter masing-masing.

 

Tugas pemain adalah memakan semua makanan pada arena permainan sekaligus menghindari keempat hantu tersebut. Nah, pada game ini karakter pemain ialah seekor tikus. Sedangkan karakter hantu digantikan oleh kucing.

 

Games Pac Rat

Cara permainannya adalah menghabiskan makanan di arena permainan dan menghindari musuh yaitu kucing. Pac Rat Game menghadirkan keseruan bagi anak-anak karena tampilan visual yang atraktif serta semua level permainan yang semakin menantang. Game ini lumayan untuk menghilangkan bosan sekaligus menghibur kepenatan di sela waktu santai.

2. Daniel Tiger’s Neighbourhood Spin and Sing.

Game inilah yang membuat anakku Taqy belajar menambah kosakata Bahasa Inggrisnya. Lewat Daniel Tiger's Neighbourhood Spin and Sing ia belajar game online yang full music dengan instruksi menggunakan bahasa Inggris.

Daniel Tiger's Neighbourhood Spin and Sing

Cara bermain game ini cukup mudah. Orangtua dapat bersama-sama dengan anak memutar spin bersama. Lalu setelah memutar spin, kita bisa main game seru ini dan ikuti perintahnya. Jika gagal, akan ada instruksi untuk melakukan lagi. Main game online Daniel tiger's neighborhood spin and sing sangat mengedukasi. Ada teks yang tertera di layar, lumayan bisa mengikuti ejaannya. Sehingga anak bisa belajar bahasa Inggris secara otodidak 

 

3. Thomas and Friends Jigsaw Puzzle Game

 

Game online edukasi di plays.org dengan tingkat kesulitan 0 salah satunya Thomas and Friends Jigsaw Puzzle Game. Cara bermainnya mudah. Cukup mengarahkan kursor di gambar, puzzle bergerak sendiri sesuai tempat potongan puzzlenya.

4. Alphabet Bubbles

Game alphabet bubble adalah permainan edukasi untuk anak-anak dimana cara memainkan game ini adalah dengan cara pemain meletuskan gelembung dengan huruf di dalamnya saat mereka berada di atas peti harta karun yang menampilkan kata yang dimulai dengan huruf yang sama.  Di babak bonus, kita bisa meletuskan gelembung dalam urutan abjad

Alphabet bubble

5. Guardians Defender of mathematica

Game yang satu ini adalah game dengan melatih kemampuam matematika di mana pemain harus memilih kategori matematika dan menjawab 10 pertanyaan untuk mengalahkan binatang ajaib, penyihir, troll, atau naga. 

Ada 16 kategori dan pemain dapat memilih kategori matematika campuran yang secara acak mencakup topik matematika apa pun.  Pertanyaan bisa menjadi lebih sulit saat pemain maju melalui permainan.

Game guardian defender of mathematica

Serunya Guardian Defender of mathematica ini karena pemain  bisa mendapatkan perisai saat kita memenangkan permainan.  Pemain juga memenangkan harta karun dan boleh membuka kunci senjata dan aksesori lainnya untuk sesuai karakter yang dipilih mereka.

 

6. Jumper Frog

 

Game menyeberang jalan buatan Konami pada tahun 1981, Frogger menjadi inspirasi bagi Jumper Frog. Permainan ini cukup menegangkan ketika pemain harus menyeberangkan katak saat melewati jalan raya dan sungai.

 

Pemain harus memastikan katak tidak terlindas kendaraan dan tidak masuk ke sungai untuk memenangkan permainan. Inti permainan ini, kita harus cermat menentukan kapan katak digerakkan untuk menghindari kendaraan, kemudian melompat ke balok kayu dan melompat ke tepi sungai.

 

Jumper Frog

Dalam setiap level, ada lima ekor katak yang harus menyeberang. Setelah satu katak berhasil menyeberang, waktu akan kembali ke awal.

 

Kita bisa menggerakkan katak maju dan mundur untuk menghindari bahaya. Jika gagal menyeberangkan tiga ekor katak, otomatis permainan akan berakhir. Namun saya selalu game over saat bermain Jumper Frog ini.

Menurut saya saat bermain Jumper Frog ada kesulitan melintasi mobil atau kendaraan yang lalu lalang di jalan raya. Kemudian harus menyebrangi sungai dengan menumpang kayu atau kura-kura di sungai. Saat kura-kura tenggelam, kita akan tenggelam alias game over. Belum lagi terkena lalat saat di lokasi penyebrangan, itu bisa game over juga.

"Udah jangan lama-lama kamu kasih juga Dio main game di situs yang dibilang Bunda Taqy," Ujar nenek Dio.

"Jadi boleh nih Mah Dio diizinin main game?" tanya Yulia memastikan.

"Ya bolehlah. Kan game nya bagus dan bikin Dio bisa belajar juga," seru nenek Dio. Dio melompat kegirangan.

Syukurlah situasi berakhir menjadi damai dan menyenangkan. Yang terpenting adalah orangtua bisa mengarahkan anak untuk menggunakan teknologi dan media bermain dengan tepat sesuai porsinya.

Berbagi :