Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahagia Menikmati Peran Menjadi Ibu

bahagia/www.jejakbunda.com



Assalamualaikum bunda,

Mari kita hitung sudah berapa lama gelar ibu tersemat pada diri kita?

Baru setahun?

Lima tahun?

Sepuluh tahun?

Atau sudah belasan ataupun puluhan tahun kita menjadi ibu.

Bunda, bahagia kah engkau memerankan peran yang tidak mudah ini?

Yuk coba ingat pagi tadi, saat tubuh terbangun dari lelapnya tidur dan mimpi adakah rasa bahagia muncul sehingga engkau dengan lugas dan penuh rasa sadar mampu mengucapkan,
 
"Ya Allah, bahagianya aku hari ini.
Sudah sekian tahun aku menjadi ibu dari anak-anakku dan aku sangat bersyukur dan bahagia sekali menjalankan peran ini,"

Atau apakah malah yang terucap adalah,

"Ya Allah, jam berapa ini. Abaaaaang, adeeek, cepetan bangun Naaaak. Telat nih kita. Waduh, mana udah siang aja ternyata,"

Mendapatkan ujian, memiliki masalah bukan berarti membuat kita menjadi tidak bahagia. Orang yang bahagia adalah orang yang selalu menjadikan segala sesuatu termasuk apapun yang dihadapinya memiliki value. 

Bahagia itu seperti software, dipengaruhi hardware

bahagia/www.jejakbunda.com


Hal yang membuat kita bahagia

Bahagia menurut KBBI adalah keadaan ataupun perasaan senang dan tenteram atau bebas dari segala hal yang menyusahkan.
Dalam pemahaman seorang muslim, kebahagiaan manusia itu mencakup empat hal. Seperti dalam hadits,

Bahagia/www.jejakbunda.com
Kutipan Hadits


Jadi wajar saja ada rasa bahagia saat memiliki pasangan yang mencintai kita, anak-anak yang sehat, cerdas dan menggemaskan, teman atau komunitas lingkungan yang baik, job yang bertaburan dengan payment yang mudah pencairannya. 

Ini memang our dreams ya Bunda

bahagia/www.jejakbunda.com



Al-Qur'an sendiri telah dengan nyata menyebutkan bahwa kesenangan manusia antara lain adalah pasangan hidup, anak ataupun keturunan, harta benda, perhiasan, kendaraan, bisnis dan lain sebagainya. 
Dan Allah menciptakan segala sesuatu itu lengkap sepaket berpasangan. Artinya setiap sisi kesenangan itu punya ujian dan cobaan pula di dalamnya.

Setiap orang memiliki indikator kebahagiaan yang berbeda-beda tergantung dari pemahaman hidup dan kehidupan pribadi yang melatarbelakangi. Namun Ibnu Abbas membaginya kedalam beberapa hal.

Indikator kebahagiaan Seorang Muslim

Qalbun Syakirun (hati yang bersyukur)

Allah telah menjanjikan bahwa siapa yang bersyukur maka Allah akan semakin menambahkan rasa nikmat untuknya. Kenikmatan tentunya membawa kebahagiaan. Rasa syukur dibarengi dengan sabar, ikhlas, ridha akan ketetapan Allah dan tawakal dalam menjalankan ketaatan.

Al Azwaju Shalihah (pasangan yang baik)

Pasangan hidup adalah partner terbaik. Ia dan kita ibarat pakaian yang saling melengkapi dan memberikan rasa nyaman, melindungi dari hal yang mengganggu dan memperindah satu sama lainnya.

Al Auladun Abrar ( anak yang baik)


Al Bi'atus Shalihin (lingkungan yang kondusif)

Lingkungan bisa bermakna orang yang berada di sekitar dan membawa banyak pengaruh bagi kehidupan kita. Bi'ah  yang dimaksud dengan tetangga, sahabat, rekan kerja atau teman sekomunitas. 

Al Maalul Halalan ( harta yang halal)

Cara memperoleh harta bisa berpengaruh pada kebahagiaan seseorang. Harta yang diperoleh dengan jalan yang halal membawa kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan. Sebaliknya harta yang ditempuh dengan cara yang tidak diridhai akan membuat hidup menjadi was-was dan tidak nyaman.

Taffaquh Fid Diin


Taffaquh bermakna semangat untuk mempelajari ilmu, terutama ilmu yang berhubungan dengan agama

Al umuru mubarokah

Mungkin kita masih bingung seperti apakah umur yang berkah itu? Apa pertanda seseorang memiliki keberkahan dalam usianya? 

Orang yang dikatakan memiliki keberkahan usia adalah orang yang semakin bertambah usianya maka semakin bertambah pula rasa taqwa pada Allah. Ditandai aktivitas hidup yang diisi dengan ibadah dan munculnya kerinduan akan pertemuan dengan Allah.




bahagia/www.jejakbunda.com


Ibu dan Rasa  Bahagia

Ibu yang bahagia mampu mengalirkan cinta dan rasa bahagia pada anak-anak dan seisi rumah. Ibu yang bahagia mampu menghasilkan anak yang bahagia pula.

Ibu adalah suasana, bila ia bahagia maka bahagia pula seisi rumah. Bila ia terluka keceriaan pun sirna sudah.

Mari bicara tentang struktur otak manusia saat bahagia







bahagia/www.jejakbunda.com

Tips Ibu Bahagia

Kebahagiaan muncul dari pribadi yang tawazun (seimbang) antara jasadiyah, fikriyah maupun ruhiyah). Ketiga aspek ini sangat penting dan saling mendukung. Ketiganya harus terjaga dengan baik dan sehat.

Untuk mendapatkan kesehatan jasadiyah perlu dilakukan ikhtiar yang tepat dan terukur. Ibu harus menutrisi kebutuhan kesehatan harian dengan makanan halal yang sehat dan baik, menunaikan hak tubuh dalam beristirahat dan menjaga stamina dengan olahraga untuk meningkatkan kebugaran tubuh.

Kebutuhan fikriyah juga penting. Seperti meningkatkan kualitas daya fikir dengan ilmu yang bermanfaat. Ibu harus tetap mengupgrade dirinya agar kebutuhan informasi dan wawasannya terpenuhi. Ibu tak lagi mengandalkan mitos dan ilmu yang tidak bisa dibuktikan kesahihannya dalam menjalankan peran utamanya sebagai ibu.

Selain kedua hal di atas, memenuhi kebutuhan ruhiyah merupakan hal yang tidak kalah penting. Jasad tanpa ruh ibarat jasad tanpa nyawa. Mati. Jiwa yang mati tidak akan mampu memerankan kewajiban dengan sempurna. Kebahagiaan akan tercapai disaat seorang hamba memiliki kualitas hubungan yang baik dengan Tuhannya.

Mencintai dirinya sendiri

Mencintai diri adalah cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Ini bukan bermakna narsis ya. Saat seseorang telah berhasil mengenal dirinya, ia akan mencintai dirinya dengan cara yang tepat.

Berkorban bukan berarti mengorbankan diri seperti konsep lilin yang dengan cintanya menerangi sekelilingnya namun membuat ia meleleh dan terbakar. Jadilah matahari yang sinar cintanya menerangi bumi tapi tidak membuat ia ikut terbakar panasnya.

Jadwal makan, segerakan makan penuhi hak diri.
Jadwal istirahat, berhenti sejenak lalu istirahatlah.
Tiba waktunya sholat, segera tunaikan dan jangan ditunda-tunda nanti.
Jangan jadikan pasangan, anak, pekerjaan sebagai alasan menunda hak diri. Bila ibu sudah mampu melaksanakan sesuai proporsi artinya ibu telah berhasil mencintai diri.

Secinta-cintanya pasangan pada diri kita, suatu hari nanti ia belum tentu mau ikut masuk dan dikubur menemani jasad kita. Secinta-cintanya anak pada diri kita, suatu hari nanti ia akan memiliki keluarganya sendiri sesuai sunah. Dan yang paling setia adalah amal diri pribadi

 

Memahami tujuan hidup

Apa tujuan hidup kita berada di dunia ini?

Seseorang yang tahu tujuan hidupnya maka ia akan berupaya melakukan performance sebaik-baiknya. Allah menciptakan manusia dengan tujuan melaksanakan peran yang diamanatkan padanya di bumi. 

Tujuan kita di bumi adalah menyiapkan bekal untuk kita pulang kembali ke kampung halaman kita, yakni surgaNya.

Mengetahui prioritas diri

Pernah tidak kita dalam situasi diajak berkegiatan bareng tapi sebetulnya kita sudah membayangkan bahwa kita masih belum mampu mengikuti kegiatan yang ditawarkan. Tapi berhubung yang menawarkan adalah teman dekat, atau saudara ipar kita akhirnya menerima ajakan karena dalih 'tidak enakan'


Jangan sungkan menolak hanya karena omongan orang lain sebab setiap kita punya 'waktu yang berbeda' (baca: prioritas)

 Untuk memilih menikmati peran keibuan dengan bahagia, maka seorang ibu harus bisa memilah skala prioritas. Cara menentukan skala prioritas adalah dengan belajar menempatkan prioritas pada tempat yang tepat.

Ada empat skala prioritas, yakni:

  • Paling penting
  • Sangat penting
  • Lebih penting
  • Penting
Mengapa menempatkan prioritas ini penting? Ibarat sholat dengan rukunnya, semua dilakukan sesuai aturan. Satu persatu dan tertib mana yang didahulukan mana yang diletakkan diakhir.

Lalu, kalau semua adalah hal penting, harus bagaimana dong?

Semua boleh jadi PENTING tapi tetap ada yang GENTING

Memilih lingkungan yang kondusif

Seseorang mengikuti agama temannya

Mengenal potensi diri

Bunda, sudah tahukah apa kekuatan terbaik yang bunda miliki?

Saat seseorang mengenal potensi terbaik dirinya ia akan fokus pada kelebihannya dan berupa memaksimalkan kekuatannya. Ia tak lagi jadi pribadi yang insecure dan meratapi diri. Dan dengan potensinya ia akan mampu melejitkan diri dan anak-anaknya dengan baik.


bahagia/www.jejakbunda.com


Motivasi Kebahagiaan

Apa motivasi terbesar dalam hidupmu dalam memerankan tugas penting mengasuh anak?

Janji Allah

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (QS Ar-Rahman: 60)


bahagia/www.jejakbunda.com


Meningkatkan rasa bahagia dengan aktivitas yang positif

Banyak aktivitas positif yang bisa kita lakukan sesuai dengan peran keibuan kita dirumah, seperti :

  • Mengajak anak berdialog atau berdiskusi
  • Menceritakan kisah atau membacakan buku
  • Berprasangka baik dan mengedepankan uzur
  • Mengajarkan anak ilmu
  • Menggugah hati anak lewat pertanyaan dan nasehat
  • Berdoa, karena doa adalah senjata bagi orang yang beriman
  • Mencontohkan berbuat kebaikan
Sesungguhnya Allah, para malaikat, penduduk langit bahkan ikan besar di dasar lautan mendoakan kepada orang yang mengajarkan kebaikan (Shahih At-Tirmidzi no 81)








bahagia/www.jejakbunda.com











20 komentar untuk "Bahagia Menikmati Peran Menjadi Ibu"

  1. Walaupun terucap kehebohan yang kedua, tapi akan terasa lucu dan membahagiakan kelak di kemudian hari ketika terkenang. hehehehe

    BalasHapus
  2. seketika merangkumnya..
    Ibu yang bahagia akanmenyejukkan rumahnya dan mendamaikan isinya. senang banget baca artikelnya.

    BalasHapus
  3. Mencintai diri sendiri itu emang bagus, kak. Alfie juga bahagia menjadi diri sendiri. BUkan menjadi ibu atau ayah. Hehehehe

    Keren kali kakakku ini. Alfie bangga, kak.

    BalasHapus
  4. suka duka menjadi ibu, tentu banyak sukanya hehe. Ibu-ibu memang luar biasa, peran dalam keluarga unt mendidik anak-anak gak tergantikan

    BalasHapus
  5. Maaf kan aku ibu belum bisa ngasih yg terbaik buat ibu. Cuma bisa mendoakan ibu aja saat ini..

    BalasHapus
  6. Menjadi ibu bukan hanya anugerah, tapi sejatinya juga ujian. Ujian untuk bersyukur, ujian untuk bersabar, ujian untuk ikhlas menerima. Di luar keduanya, ibu hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain adalah hal yang perlu dilakukan.

    BalasHapus
  7. Gak terasa jadi ibu sudah hampir 11 tahun. Kadang maunya anak ngertiin ibu yang lelah. Tapi kadang emak nya lupa kalo ada anak yang meskipun umurnya udah hampir remaja tapi masih pengen dimanja kayak adik-adiknya.

    BalasHapus
  8. Islam mengajarkan keseimbangan ya, baik pemikiran, jasmani, dan perasaan. Insyaallah kl semuanya tawazun peran menjadi ibu yang berganjar surga bisa dinikmati setiap harinya dengan penuh semangat

    BalasHapus
  9. tidak ada balasan kebaikan melainkan kebaikan pula. ini jadi prinsip hidup. insyaAllah dikasih keberkahan hidup di dunia dan akhirat kelak. aamiin

    BalasHapus
  10. Ibu yang bahagia mampu menghasilkan anak yang bahagia pula, dan aku terus semangat membahagiakan ibu sepanjang masa hidupku, peran ibu adalah surga balasannya. Ibu❤

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah memiliki keluarga yang mensupport dan lingkungan yang kondusif. Ibu yang bahagia menjadi wanita tangguh, berakhlak baik, bermanfaat, dan salehah. Inspiratif

    BalasHapus
  12. MasyaAllah..walaupun aku belum jadi ibu tapi baca ini jadi terharu kak. Mudah2an Allah kasih kekuatan terus ke kakak dan keluarga. Anak2 juga bisa tumbuh jadi anak soleh dan solehah atas didikan ibunya..

    BalasHapus
  13. Saat seseorang mengenal potensi terbaik dirinya ia akan fokus pada kelebihannya dan berupa memaksimalkan kekuatannya = setuju banget sama kalimat ini mbak
    karena memang benar adanya, kalau kita tahu gimana cara membuat diri kita sendiri bahagia, kita akan berusaha untuk bener-bener bahagia

    BalasHapus
  14. Benar sekali mbak, untuk bahagia seorang ibu harus menjadi seorang yang bahagia dulu dan tidak mengantungkan bahagianya dengan orang lain, walaupun itu suami atau anaknya sendiri. Seorang ibu yang bahagia akan menularkan rasa bahagianya itu pada orang diselilingnya terutama anak-anak yang sedang diasuhnya karena perasaan bahagia akan membuat seorang ibu mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan limpahan kasih sayang.

    BalasHapus
  15. Skala prioritas bener banget nih, kadang seorang ibu menganggap semuanya penting, semuanya perlu dilakuin dan akhirnya kecapekan sendiri dan stres sendiri hehe

    BalasHapus
  16. Masyaa Allah Bunda. Henny suka deh dengan istilah Qalbun Syakirun. Nikmat yang sedikit kalau disyukuri rasanya udah cukup. Tenang dan enggak banyak ngeluh. Tau-taunya semua berjalan dengan lancar aja. Nah, iya. Wanita kalau bahagia, bahagianya bakalan nyebar ke seisi rumah. Heheh …

    BalasHapus
  17. Ibu yang bahagia membuat keluarga bahagia ya bun. Kita sebagai seorang harus bahagia dg diri sendiri supaya anak suami nyaman.

    BalasHapus
  18. Menginspirasi banget mbak. Kadang ya kita ada rasa bersalah jika kita perhatikan diri kalau sudah jadi seorang ibu. Segala-galanya keluarga yg utama jadi abai sama diri sendiri. Padahal mestinya seimbang ya

    BalasHapus
  19. Kebahagiaan akan tercapai disaat seorang hamba memiliki kualitas hubungan yang baik dengan Tuhannya, ikhtiar nya, Meningkatkan rasa bahagia dengan aktivitas yang positif ya bund. Alhamdulillah, bahagianya menjadi Ibu yang melakukan tips tersebut dengan senang dan semangatnya.

    BalasHapus
  20. ya ampun artikelnya daging semua mom... kita sebagai ibu harus bahagia, walaupun dikelilingi penyebab stress yang bisa merasuki jiwa kapan saja, jadi bermanfaat banget artikel ini, btw masyaallah ya itu foto keluarganya, umrin ngitungin anak2nya.. sharing juga dong mak rasanya punya anak2 soleh dan solehah squad

    BalasHapus