Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dendeng Ragi dan Sekeping Rindu Ibu

 

Dendeng ragi www.jejakbunda.com
Butiran hujan tak lagi turun satu-satu. Ia mulai deras menggenangi jalan seirama dengan angin yang turut menghempas membuat rembesan menerobos masuk lewat jendela. Allahumma shayyiban nafi'an. Begitu tuntunan yang diajarkan bila datang hujan.

Kuhela sebuah doa sambil membayangkan rupanya yang tak lagi muda. Ia ibuku. Satu-satunya orangtua yang masih ada. Ayahku sudah tiada lima tahun lalu. Sementara mertua pun sudah berpulang keduanya jauh sebelum aku menikah dengan lelaki yang bersanding membesarkan ananda.

Ah, Ibu.
Telah hampir setahun ia tak lagi berada di kota tercinta tempat aku lahir lewat rahimnya. Bersama adik bungsu, satu-satunya anak lelaki di keluarga kami adalah salah satu pilihan terbaik kami lewat rapat keluarga setelah kejadian ibu jatuh tak sadarkan diri di rumah sendirian. Tatkala ia siuman, bajunya sudah basah dengan kotoran yang masih melekat. 

Ibu yang enerjik. Tak sehari pun ia sakit berat bertahun-tahun selain saat aku masih sangat kecil. Tubuhnya memang mungil tapi ia begitu tangguh dan tak pernah terlihat rapuh. Strugle. Bahkan bila aku menjadi ibu, aku yakin tak akan mampu. Ibu tak pernah tumbang walaupun banyak hal berat meradang. Hingga jelang Ramadhan, saat ia jatuh dalam kondisi sakit yang berat sampai-sampai aku mengira sebentar lagi waktu bersamanya di dunia akan berakhir.

MaasyaaAllah, ibuku yang kuat berdiri kembali.
Ia seperti srikandi yang bangkit menghadang selongsong peluru dan musuh. Ibuku yang kuat dan hebat. Berkat kasih sayang Allah, kami masih bisa mendengar suaranya. Kadang tawa, kadang nasihat penuh petuah. Beruntung teknologi mendekatkan walau lewat sambungan telepon dan sesekali panggilan gambar. Walau begitu tubuh tuanya tak lagi bisa kupeluk dan kudekap manja.

Saat ibu masih di Medan, akulah juru masaknya. Profesi ini adalah hal yang sangat berarti dan membuatku bangga. Segala titah ibu menjadi prioritas utama. Terutama bila ia request menu dan memuji suka. Apapun  akan kutempuh asalkan ia bahagia.

Alhamdulillah, suami tak pernah keberatan ibu hadir mewarnai hidup kami. Itulah kenapa aku lebih mudah memaafkan dirinya saat sesekali kami berselisih. Ia menyayangi ibuku. Tak pernah menolak apapun permintaan khusus untuk ibu. Termasuk membahagiakannya. Dan setiap membahagiakan ibu rasanya ada saja  kemudahan dan peluang rezeki hadir mengalir. Ridho Allah dalam birrul walidain.

Drettt..
Dreeett..
Gawaiku bergetar tanpa sound irama.
Tertera nama adik laki-laki satu-satunya yang kumiliki.
"Assalamualaikum," kujawab telepon masuk
"Wa'alaykumsalam," sapa suara diseberang.
"Sehat, Dek? Bagaimana kabar mama?" Tanyaku.
"Alhamdulillah, kami semua sehat mbak.
Gimana anak-anak? Sehat kan? " Adikku kembali bertanya.

Lalu kami ngobrol tiada henti. Tak terasa hingga puluhan menit sampai baterai di gawai menunjukkan warna merah karena batere mulai beberapa persen saja.

Usai bertelepon dengan adik, aku terfikir sebuah ide. Ya, ibu masih bisa merasakan makanan yang kumasak bila kukirimkan dari Medan.
Ahaaa..
Aku jadi teringat lauk gurih yang tahan lama walaupun tidak disimpan di dalam lemari es.
Dendeng ragi.
Dendeng ragi sebenarnya adalah makanan khas dari pulau Jawa. Dulu makanan berbahan utama daging sapi dan kelapa ini sering aku sebut serundeng daging. Rasanya sangat khas karena campuran bumbu-bumbu yang gurih dan daging sapi yang empuk. Cocok sekali diraup dengan nasi hangat.

Dendeng ragi, membutuhkan waktu memasak yang cukup panjang agar daging menjadi empuk dan serundeng menjadi tanak dan tahan lama walaupun disimpan di suhu ruang.


Tips agar daging menjadi empuk salah satunya adalah dengan mengiris daging tipis-tipis agar daging tidak kenyal dan alot saat dimasak.

Langkah pertama adalah memilih daging sapi yang segar. Cuci daging lalu iris daging tipis-tipis. Lebih tipis dari daging yang digunakan untuk membuat beef teriyaki.

Lalu parut kelapa yang tidak terlalu muda namun tidak pula tua. Kelapa yang terlalu muda, daging nya cenderung basah. Lebih cocok bila dijadikan bahan membuat pelas ataupun botok kelapa ikan teri.

Sedangkan kelapa yang cenderung tua, dagingnya lebih berminyak. Rasanya terlalu kering bila dijadikan serundeng. Yang cocok adalah kelapa sedang. Manis dan gurihnya pas. Parut daging kelapa memanjang agar tampilan ragi cantik.

Sengaja saya menyediakan satu kilogram daging sapi khusus untuk menu dendeng ragi karena menu lain yang ingin saya kirimkan ke Ibu adalah daging rendang. Ibu sangat menyukai daging dimasak rendang.

Langkah selanjutnya sebelum melanjutkan persiapan bumbu halus adalah menyangrai biji ketumbar dengan api kecil. Menyangrai butuh kesabaran agar biji yang disangrai tidak gosong dan mengeluarkan aroma yang khas.

Bahan-bahan yang digunakan untuk bahan dendeng
1 kg daging sapi yang telah dicuci dan diiris tipis
2 batang sereh, belah dua lalu geprek
3-5 lembar daun salam, 
3 lembar daun jeruk
Sedikit air asam jawa (masukkan asam Jawa lalu rendam dengan sedikit air. Saring air asam)
2 1/2 sdm gula merah yang diiris halus
Sedikit minyak untuk menumis bumbu
Air secukupnya untuk meresapkan daging.

Bahan yang diperlukan untuk bumbu halus dendeng:
11 btr bawang merah
5 siung bawang putih
1 sdt ketumbar, sangrai
Seujung sdt jinten, sangrai
1/2 sdt merica butiran
secukupnya Garam, kaldu bubuk

Nah, sekarang kita siapkan bahan untuk membuat serundeng atau bumbu ragi.
Bahan bumbu ragi:
1 1/4 bh kelapa parut, parut memanjang
6 btr bawang merah
3 siung bawang putih
3 bh cabe merah keriting
2 cm kunyit
1 1/4 sdt ketumbar, sangrai
4 lembar daun jeruk
1 batang sereh, geprek
2 1/2 sdm gula merah, iris halus
secukupnya Garam
Bila terbiasa, boleh tambahkan kaldu bubuk namun boleh juga di skip.

Langkah pembuatan:
Cuci daging, setelah itu potong tipis
Dendeng ragi daging sapi langkah memasak 1 foto
Masukkan bumbu halus kedalam daging aduk rata diamkan sebentar
Dendeng ragi daging sapi langkah memasak 2 foto
Panaskan minyak, masukkan daging yang telah tercampur bumbu tumis sampai daging berubah warna, masukkan daun salam, sereh, daun jeruk aduk lagi. Tambahkan air asam jawa. Beri gula merah, garam, kaldu bubuk secukupnya, tuang air secukupnya masak daging sampai matang koreksi rasa, sisihkan.

Tumis bumbu halus masukkan daun jeruk, batang sereh, aduk sampai bumbu matang, masukkan gula merah aduk rata, tuang sedikit air aduk kembali. Masukkan kelapa parut, beri garam sedikit dulu, kecilkan apinya, aduk kelapa sampai terasa ringan dan agak kering. Koreksi rasa. Masukkan daging sapi beserta bumbu dan kaldu yang tersisa sedikit, aduk2 dendeng sampai benar2 tercampur dengan ragi dan masak sampai kering dengan api kecil

Alhamdulillah dendeng ragi sudah selesai. Aku pun menyiapkan bahan untuk mengemas makanan ini untuk ibu. Semoga ibu suka dan merasakan hangatnya senyuman saat ia makan masakanku.

Ibu,
Rinduku terdengar detak tak berdaya
Saat rindu menggelegak tumpah ruah
Ibu
Jangan biarkan aku melampaui semua sepi dan penat sendiri
Tanpamu aku merasa rapuh tanpa daya
Karena cintamu menghidupkan segala asa


Ibu, 
Saat kita tak bersama
Kutitip engkau pada Nya, sebaik-baiknya Maha Penjaga.

Ya Allah jaga ibu disaat penjagaan ku tak mampu menggapai tubuh ringkihnya.

Selamat Hari Ibu

26 komentar untuk "Dendeng Ragi dan Sekeping Rindu Ibu"

  1. Duuuh jadi kangen masakan ibu juga nih mbak. Baru pernah denger dendeng ragi nih, hihi
    Aku juga sering menyebutnya srundeng daging. Enak dan empuk, rasa rempahnya oke banget. Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gurih manis memang disukai anak-anak ya Mba.

      Kalo versiku ditambah cabe dikit biar ada pedes-pedesnya

      Hapus
    2. Dendeng ataupun serundeng ini enaknya karena tahan lama ya kan. Jadi enggak perlu repot ke depannya mau makan daging takut enggak cukup waktu buat masak bagi yang bekerja. Wajib cobain resepnya nih.

      Hapus
  2. Brebes Mili kan bacanya. Gak tau mau komen apa.
    Mh.. kali ini no comment boleh ya.. 😢

    BalasHapus
  3. Semoga Ibu sehat selalu ya, Mba Shisca
    Ibu Mertuaku baru berpulang bulan lalu...jadi kedua Mertua sudah enggak ada. Tinggal Ortuku masih sehat Alhamdulillah. Maka begitu anak kelar PAS langsung pulang kampung sampai hari ini masih di Kediri..biar bisa sebentar nemenin Beliau berdua.
    Baca dendeng ragi aku jadi ingat Ibu..dulu dibekalin saat jauh kuliah di rantau..wah, khas banget, masakan Ibu selalu ngangenin
    Aku mau bikin ah, makasih resepnya, bisa nih dicoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tadi di timeline Facebook liat Poto kak Dian sekeluarga ditambah dengan kedua orangtua yang masih sehat. Rasanya berharga sekali ya kak Dian. ♥️

      Hapus
  4. Dendeng ragi juga makanan favorit di rumah.. tapi kami lebih sering membuat yang versi basah, bukan yang kering karena lebih mudah dan cepat membuatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Versi basah memang lebih cepat ya.
      .
      Cocok buat menu yang hanjs dalam sehari.
      .
      Kelebihannya kalo kering dan Tanak bisa disimpan di suhu ruang berhari-hari gak basi mba

      Hapus
  5. saya suka banget dengan dendeng ya Allah jadi laper banget lihatnya, dan pastinya mau cobain buat ah di rumah, bahan dan cara buatnya kayaknya mudah sekali ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buatnya gak sulit kok kak. Hanya saja ada bagian tertentu yang harus agak 'telaten' biar Tanak dan gak mudah basi

      Hapus
  6. Masakan ibu atau masakan anak untuk ibunya itu bukan sekadar masakan, tapi juga kenangan dan cinta.

    Saya suka makan ini di Jawa, hanya saja saya tidak tahu namanya. Saya biasa sebut dendeng selerundeng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu pas masih kecil kami juga sukanya nyebutin serundeng mba Mutia

      Hapus
  7. Kami barusan masak dendeng ragi juga nih. Bahkan masih ada, tapi anakku yang kecil belum jatuh hati sama masakan satu ini, dia nggak suka parutan kelapanya.

    Senang ya kalau dipuji enak sama Ibu, soalnya aku masih kalah enak masakanya kalau dibanding Ibu. Jadi sekalinya Ibu suka, aku seakan terbang ke awang-awang. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anaknya suka yang teksturnya basah atau kering Bun kelapanya?

      Kayak dapet challenge gitu ya Bun kalo diminta masak sama ibu.

      Hapus
  8. Bun, Henny izin save ya resepnya. Mana tau bisa buatnya suatu hari nanti. Mengalir saya bacanya nih, tersentuh dan terharu. Oh, ibu. Bolehkah aku mencintaimu?

    BalasHapus
  9. Ya ampun mba saya jadi beneran pingin dendeng ini :((
    Apalagi ditemenin nasi hangat tuhh, ngga ada lawannya yah. Terharuu banget bacanya, izin save resepnya juga yah <3

    BalasHapus
  10. Btw selamat hari ibu, kak.

    Wah kakak jago masak ya. Alfie suka dendeng, kak. Enak lho.

    Selama ini taunya dendeng balado, ternyata ada dendeng ragi ya kak. Bentuknya seperti rendang. Penasaran sama dendeng ragi ini

    BalasHapus
  11. Kak sis, pliss undang una ke rumah, dari awal baca bayangin dendeng ragi yg nikmaaat,
    Atau gak open order hihihihi

    Makanya kak icha yg mewariskan kede mama kalian ya, ternyata sudah ikut tinggal sama adek kakak,

    Semoga ibu sehat sehat terus ya kaaaa

    BalasHapus
  12. Bunsis, kalo milih kelapa yang diinginkan tu, biasanya minta tolong ma tukang kelapanya, atau bunsis pinter milih sendiri?

    BalasHapus
  13. Bolehlah nti kami belajar buat bumbu dendeng ragi nya yaa.. Keliatan buat selera banget itu jam siang2

    BalasHapus
  14. Dagingnya bisa diganti ayam gak bun..
    secara awak dah mengurangi makan daging

    BalasHapus
  15. kak sis mungkin besok2 bisa dilampirkan fotonya, biar kebayang awak ragi itu wkwkwk tapi emang iya yaaa kasih sayang ibu sepanjang masa lah udah baca ini aja keingat mamak sendiri

    BalasHapus
  16. Subhanallah, ternyata itu penyebab mamak kakak akhirnya diboyong ke Jawa. Kak dendeng ragi nya kapan open order ? haha

    BalasHapus
  17. Huhu jadi kangen almh mama 😢, setiap teringat beliau jadi kangen sama masakan2nya, btw baru tau awak ttg dendeng ragi ini kak. Jadi hasilnya seperti abon sapi gitu ya? Bisa diganti dengan daging ayam kah?

    BalasHapus
  18. Salam sama ibu nya kak dan semoga sehat selalu beserta keluarga... Terima kasih resep masakan dendeng ragi nya... Nanti di coba langsung deh..

    BalasHapus