Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Persiapan Jelang Persalinan di Masa Pandemi

 


Assalamualaikum mamak gaess,

Bagaimana kabarnya di tahun kedua masa pandemi ini? Semoga tetap stay safe and healthy at home. 

Selama masa pandemi, Mak author mengalami dua kali proses persalinan. Pertama di tahun 2020 dan yang kedua insyaaAllah di tahun 2021 ini. 

Persiapan jelang persalinan di masa sebelum pandemi agak sedikit berbeda dibandingkan di masa pandemi. Namun secara umum ada beberapa hal yang harus dipersiapkan ibu jelang bersalin terutama bila kehamilan sudah mulai memasuki pekan ke 32 keatas.

  • Persiapan tempat bersalin
  • Persiapan barang yang akan dibawa
  • Persiapan diri dan keluarga

Persiapan tempat bersalin

Perlu diketahui bahwa setiap provider kesehatan memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Untuk itu sebelum memutuskan tempat persalinan kita bisa mendiskusikan setiap aturan ataupun bernegosiasi langsung dengan pihak klinik ataupun rumah sakit terutama bila menginginkan permintaan khusus. Seperti rooming in dengan bayi setelah persalinan, menunda pemotongan tali pusar ataupun permintaan khusus lainnya. Perlu digarisbawahi, permintaan khusus perlu juga mendengarkan saran ahli bila ternyata kondisi real disaat persalinan ternyata tidak semulus rencana di awal. Artinya bersikaplah fleksibel dan terbuka dengan saran ahli apabila terjadi perubahan seperti rencana awal.

Persiapan perlengkapan yang dibawa ke rumah sakit


Setelah memutuskan dimana tempat persalinan berlangsung maka persiapan selanjutnya adalah membuat daftar barang penting yang ingin dibawa sebagai perlengkapan ke rumah sakit. Perlengkapan ini paling tidak dipersiapkan sekitar tiga pekan sebelum tanggal perkiraan persalinan. Agar tidak terlupakan di menit-menit akhir jelang persalinan.
Perlengkapan yang dibutuhkan meliputi kebutuhan ibu dan bayi. Sebaiknya untuk kebutuhan tersebut dipisahkan dalam dua tas yang berbeda untuk memudahkan saat dibutuhkan.
  • Perlengkapan bayi
Perlengkapan bayi yang dibutuhkan meliputi
  1. Beberapa lembar baju bayi (Pilihlah yang berkancing depan dan berbahan katun ataupun kaus agar bayi nyaman)
  2. Popok kain dan beberapa popok sekali pakai sesuai kebutuhan
  3. Sarung tangan dan kaki bayi
  4. Kain bedong bayi
  5. Selimut bayi
  6. Topi
  7. Handuk bayi
  8. Perlengkapan mandi bayi, seperti shampoo ataupun sabun terutama bila pihak rumah sakit ataupun klinik tidak menyediakan.
  9. Kapas dan tisu basah
  10. Oil (optional sesuai kebutuhan ataupun kebiasaan keluarga)
  • Perlengkapan Ibu
Untuk perlengkapan Ibu meliputi :
  1. Baju ataupun kemeja berkancing depan untuk memudahkan saat melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) langsung setelah bayi dilahirkan.
  2. Baju longgar berlengan pendek yang bisa digunakan bila terjadi pemasangan infus di lengan.
  3. Waslap dan handuk
  4. Beberapa lembar sarung
  5. Celana dalam yang longgar
  6. Bra menyusui
  7. Kaus kaki
  8. Celana dalaman/ legging
  9. Baju rapi/formal untuk dipakai saat pulang dari rumah sakit/klinik
  10. Pembalut bersalin
  11. Jilbab kaus (bagi muslimah)
  12. Perlengkapan mandi seperti sabun, shampoo dan lainnya.
  • Perlengkapan tambahan
Perlengkapan tambahan bisa dimasukkan dalam daftar barang yang dibawa ke rumah sakit ataupun klinik. Fungsinya adalah memberikan kenyamanan untuk ibu semasa persiapan persalinan ataupun setelah bersalin. Perlengkapan tambahan meliputi:
  1. Peralatan memijat (rileksasi) seperti esensial oil dan aromaterapi
  2. Pelembab ataupun penyegar wajah
  3. Kosmetik harian seperti lipbalm/lipstik, bedak, pensil alis, dan cermin tangkai kecil.
  4. Bantal kompres untuk nyeri punggung.
  5. Snack dan minuman ringan seperti kurma, madu, dan lain sebagainya.
  6. Perlengkapan yang mendukung kebiasaan harian lainnya seperti murottal Al-Qur'an (bagi muslimah), music player, buku bacaan dan lainnya.
  7. Kamera foto ataupun video bila menyukai sesi dokumentasi.
  • Perlengkapan dan dokumen penunjang
Selama masa pandemi, sebaiknya persiapkan dokumen ataupun kelengkapan administrasi pendukung untuk memudahkan layanan kesehatan terutama di rumah sakit. Kelengkapan itu meliputi:
  1. Kartu Tanda Penduduk
  2. Kartu Keluarga
  3. Kartu asuransi kesehatan baik yang swasta ataupun subsidi pemerintah
  4. Bukti ataupun sertifikat vaksin
  5. Dokumentasi riwayat kesehatan selama kehamilan seperti hasil USG, hasil laboratorium dan penunjang lainnya untuk memudahkan Nakes mengidentifikasi riwayat ataupun status pasien



Mempersiapkan segala kebutuhan jelang persalinan adalah sebuah hal yang cukup penting terutama agar kondisi persalinan menjadi lebih terorganisir, efektif dan nyaman. Mamakgaess bisa menyesuaikan kebutuhan sesuai prioritas dan kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Kebutuhan perlengkapan tambahan setiap ibu bersalin bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya. Seperti author, biasanya kebiasaan persiapan persalinan tambahan yang dilakukan adalah menulis surat khusus/ wasiat. Kebiasaan ini sudah dimulai sejak persalinan pertama. Biasanya surat ditulis paling lama saat keluar tanda jelang persalinan yakni pinky  blood. Namun pada persalinan ketujuh, surat tidak sempat dibuat karena mengalami KPD(Ketuban Pecah Dini) dan langsung dijemput Bidan untuk mempercepat proses persalinan.
Biasanya surat berisikan pesan buat orang-orang terdekat seperti suami. Pesan penting ini dimaksudkan bila sewaktu-waktu terjadi hal-hal diluar dugaan. Selain itu berisikan juga pesan yang berhubungan dengan masalah finansial dan isu internal pasutri lainnya.
Nah, mamakgaess semoga informasi ini bermanfaat ya. Selamat berjuang bagi mamakgaess yang akan bersalin. Semoga sehat ibu dan bayinya. Kecuuup.

20 komentar untuk "Persiapan Jelang Persalinan di Masa Pandemi"

  1. Meski bersalin saat pandemi memiliki rasa kekhawatiran tersendiri, tapi tetap kita harus mempersiapkan semuanya semaksimal mungkin ya. Tapi betul itu, dengan komunikasi dan perencanaan yang matang Insyaallah semua bisa dijalankan dengan lancar. Yang penting sehat semua selamat ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ingin satu ruangan dengan bayinya, mesti komunikasi juga ya sama provider kesehatannya, bisa rooming in gak ntar dll. Nice topik ini ya kan Teh...

      Hapus
  2. Semoga dimudahkan dan dilancarkan persalinannya ya Mbak Shisca. Memang perlu persiapan berbeda saat melahirkan di masa pandemi ya termasuk persiapan diri dan keluarga, barang bawaan dan pasti tempatnya

    BalasHapus
  3. Keren Mbak, semoga lancar persalinannya, ya. Walau masa pandemi, semoga lancar, sehat dedek bayi dan juga bundanya.

    BalasHapus
  4. Masa pandemi begini semakin banyak yang harus diperhatikan ya untuk melaksanakan persalinan. Tentunya rumah sakit atau klinik yang dipilih pun harus disesuaikan juga dengan budget dan protokol kesehatan yang ada.

    BalasHapus
  5. Kalo awak biasanya lebih milih bersalin di tempat/klinik yang tidak terlalu ramai. Jadinya lebih aman di masa pandemi dan juga lebih nyaman bagi ibu baru melahirkan.
    Semangattt ya Bun

    BalasHapus
  6. wah aku ikut deg-degan sama para bumil di masa pandemi ini :) sungguh nikmat luar biasa ya, harus semakin ekstra nih pengorbanannya

    BalasHapus
  7. Bunsis.. udah dekat HPL nya ya..
    Semoga dilancarkan dan dimudahkan ya...
    cowok apa cewek nih ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo menurut prediksi terakhir dari spesialis obgyn nya sih cowok Bun.

      Hapus
    2. kapan lahirannya ni bun...
      saya jadi tak saba ni...
      btw udah dapat nama apa pake nama singkatan?

      Hapus
  8. Masyaallah salut deh sama kak shis a, sehat2 selalu ya kak menjelang kelahiran, semoga dimudahkan semuanya :)

    BalasHapus
  9. Semoga lancar2 dan dimudahkan ya mbaa, jadi ikut deg2kan :))
    Masih sempet nulis jurnal jugaa kek gini, hebatt mba

    BalasHapus
  10. Masyaallah tabarakallah BunShis dikaruniai cahaya mata lagi ya di tahun ini, semoga lancar lincir luncur yaa lahirannya, btw melahirkan sekarang mesti bawa bukti sertifikat vaksin ya, untung udah lengkap vaksinnya ya Shis, mantul. Allahu yusahhil ya Sayang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo di rumah sakit besar sudah dibutuhkan kak Mia. Namun, kami memilih bersalin di klinik kecil milik kenalan saja. Tidak terlalu ribet di urusan administratif.

      Allahumma Aamiiin, do'akan kelancaran proses nya ya kak

      Hapus
  11. Hampir menunggu detik detik lahiran ni ya Bun. Semoga lancar ya.. karena memang tiap persalinan selalu punya cerita tersendiri. Semuanya punya kemudahan dan tantangan tertentu. ♥️

    BalasHapus
  12. Lengkap ya Bun dibuat berstruktur seperti ini. Jadi tinggal tenang aja menunggu hari yang dinanti. Semoga lancar ya Bun saat pas harinya. Sehat-sehat buat Bunda dan debaynya.

    BalasHapus
  13. Semoga Allah mudahkan ya kak. Aku kemarin memutuskan untuk melakukan persalinan di RSIA yang bukan rumah sakit rujukan covid biar lebih aman. Emang rada galau lahiran di masa pandemi begini.

    BalasHapus
  14. lengkap banget, mau tambahan kak, kalau memangpun kita + covid dan keadaan harus melahirkan, gpp deh ikut swab PCR, dan tidak memaksakan untuk lahiran normal, soalnya ada kmrn yg maksain lahiran normal karena g mau PCR, jadi anaknya sehat, ibunya harus meninggal.

    BalasHapus
  15. Masyaa Allah..
    Semoga ibu-ibu hamil yang akan melahirkan semangat sehat, kuat dna bahagia menjalani proses melahirkan.

    Walau pun galau tentu ya ka melahirkan di masa pandemi.

    Mungkin bisa juga menuliskan apa yang dirasakan dan dijalani, jadi ndak hanya wasiat ya..

    Tulisan tersebut akan menjadi bacaan yang baik tentunya bagi ibu dan keluarga, bagaimana curahan hati ibunda menjelang kelahiran.

    Semangat terus ya ka, semoga proses kelahiran lancar tanoa halangan apapun.

    BalasHapus
  16. Bunsis ini produktif sekali memang. Salute kakkk.. Semoga persiapan hingga proses lahirannya lancar ya. Tentang surat wasiat itu, saya sendiri belum pernah membuatnya. Padahal penting kalo ada terjadi sesuatu dengan kita saat melahirkan.

    BalasHapus